so, bersegeralahh

Banyak yang diserap dari 4 hari tinggal disini, terutama kemarin ketika pengalaman naik ke rig. Rig yang biasanya ada ditengah laut, kemarin sedang bersandarsedang ada repair. Kebetulan perusahaan KP saya dapat job untuk memasang ducting supply fresh air ke engine room. Btw, udah ada yang tau rig?(cari aja do googling yahhehe). Saya naik ke tempat yang paling atas dengan membawa besi yang ber kilo kilo, kayannya klo setiap hari kaya gini, orang sunda bilang bisa seterek badanya. Pas udah sampai diatas, kami melakukan perencanaan pemasangan untuk besok hari,karena klo di pasang hari ini juga tidak akan cukup waktunya, jam tutup pabrikjam 5 dan kami smpai jam3,estimasi pengerjaan 4 jam,so pengerjaannya di pending sampai besok. Yang seru waktu ketemu orang jepang yang kerja disana(client kami), Pengamalaman baruu.
Ada cerita yang bisa saya serap dari perjalanan hari ini,bahwa dalam mengerjakan suatu proyek itu perlu selain memang pengerjaanya harus baik tapi ada juga hal non-teknis yang perlu dimiliki yaitu kesigapan dan inisiatif yang tinggi. Kesigapan dalam menghadapi keluhan client, kesigapan dalam memenuhi panggilan client, kesigapan jika terjadi hal yang diluar perkiraan. Satu lagi inisiatif. Inisiatif diperlukan sebagai salah satu sense engineer yang dimiliki. Saat ada kendala dilapangan perlu ada inisiatif apakah itu menanyakan pada client, atau menanyakan yang memberi perintah a.k.a bos. Jika tidak ada kedua ini alhasil pekerjaan akan menjadi tidak kunjung selesai-selesai.
Selain itu sikap responsible (hampir sama kaya kesigapan lah) perlu ada dalam menghadpai client, karena client ingin segera “dimanjakan” oleh service dari perusahaan kita, jika tidak memiliki sikap ini maka jangan salah kantor akan sepi dari client-client.
Cerita ini hampir sama percis ketika saya seorang guru menyampaikan kisah sahabat antara Umar dan Abu Bakar. Jadi pada saat itu umar sedang berkeliling pada malam hari di kota madinah, melihat kondisi umat pada saat itu, nah sewaktu itu umar melihat sebuah gubuk reyod yang dihuni oleh seorang nenek. Beliau langsung mempunyai niat, ah kasihan nenek ini besok pagi-pagi saya akan kirimi nenek ini dengan bermacam-macam makanan, buah-buahan dan pakaian untuk kehidupan dia. Sewaktu paginya beliau panggul itu semua makanan dan keperluanya sendiri, ternyata setelah sampai di rumah nenek itu,rumahnya telah dipenuhi berbagai macam makanan buah-buahan dan pakaian. Alangkah kagetnya umar pada saat itu, beliau terheran-heran siapa yang telah mendahuluinya. Beliau tanyakan pada nenek tersebut, dan jawaban nenek itu adalah menyebutkan ciri-ciri fisik yang menyerupai sahabatnya Abu-bakar as sidiq. Subhanallah. Jadi, ketika setelah umar melewati rumah nenek itu abu bakar pun melewat kerumah itu dan mempunyai inisiatif yang sama, namun bedanya Abu Bakar lebih sigap,dan responsible dalam melakukan kebaikan. Beliau langsung mengerjakan pada malam itu juga. Ada lagi cerita ketika Muhammad SAW(shalawat serta salam tercurah limpah kepada beliau) menwarakan surga kepada barang siapa yang menyedakahkan hartanya, karena pada saat itu umat membutuhkan bekal untuk pergi berperang. Dan sontak seluruh sahabat pergi meninggalkan Rasul untuk menjual dan mengambil kekayaanya untuk disedekahkan. Dalam hati Umar berkata tidak ada lagi orang yang mampu menandingi sedekahku yanitu setengah dari hartanya, dengan hati senang Umar menghampiri Raasul yang telah dipenuhi para sahabat yang menyedekahkan hartanya juga. Ketika Umar memberikan setengah dari hartanya, datanglah Abu Bakar memberikan seluruh hartanya untuk disedekahkan. Semua orang yang datang terkaget-kaget melihat ‘keberanian’ Abu Bakar, abu Bakar pun ditanya oleh Rasul. Apa yang telah engkau sisakan untuk keluargamu wahai Abu Bakar? Beliau dengan lantang mengatakan Allah dan Rasulnya yang aku jadikan bekal untuk mereka. Satu lagi cerita tentang Abu Bakar ketika bada Shalat Subuh Rasul menanyakan kepada sahabat apakah ada yang sudah bersedakah di pagi ini? Abu Bakar pun mengangkat tangganya, lalu rasulpun bertanya apakah ada yang telah memberi makanan kepada fakir miskin di pagi ini? Abu bakar pun kembali mengankat tangannya, Rasulpun bertanya lagi kepada para sahabat, Apakah ada yang telah menshalati dan memakamkan mayat? Lagi-lagi abu bakar pun mengangkat tanganya.
Ini semua sikap dari Abu bakar dan para sahabat perlu kita tiru, yaitu sikap inisiatif, kesigapan dan responsible. Tertuang dalam surat Ali-imran 133-134 Allah telah menyuruh kita bersegera dalam bersikap kebaikan.
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakna bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
So, tunggu apa lagi? Bersegeralah dalam melakukan pekerjaan, tidak usah tunda surga yang berada didepan kita. Mengapa kita berpaling dari kebaikan?