Sabtu, 20 November 2010

(merindukan)menyempurnakan rukun islam

Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk menginjak di bulan dzulhijah, bulan yang penuh hikmah, dibulan inilah Allah meurunkan pelajaran untuk umat muslim dari peristiwa Nabi Ibrahim dan Ismail. Pengorbanan yang dihadapi oleh kedua kekasih Allah begitu tinggi, sehingga rela meninggalkan apapun yang dicintai demi ridha Nya.

Di tahun ini ada tiga saudara yang melaksanakan menyempurnakan rukun islam, menunaikan ibadah haji. Ketika sedang syukuran keberangkatanya, tidak tahu mengapa merasa saya yang sedang diceramahi oleh sang ustadz, merasa didoakan oleh seluruh jamaah yang hadir. Brrr merinding.

Ada keinginan untuk melakasanakan ibadah Haji(minimal umrah) semenjak tahun lalu, dan semakin mengkuatkan tekad setelah mendengarkan Tausyiah di mesjid kampus, yang ketika itu seluruh warga polban yang berangkat haji dari dosen, dan karyawan (tahun ini belum terlihat mahsiswa). Di Tausyiah dijelaskan sedikit mengenai hikmah dari melaksanakan ibadah haji. Saya akan ceritakan dari yang beliau sampaikan. Please enjoy to read this note

Ibadah haji menurut bahasa artinya menuju keusatu tempat berulang kali atau berkunjung ke suatu tempat yang dibesarkan.

Hukum bagi ibadah haji tertulis pada surat Ali-Imran:97

“Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka kekethuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.”

Bisa kita lihat betapa wajib ibadah haji bagi yang mampu. Lalu timbul pertanyaan, sampai batas mana bisa disebut mampu? mampu itu batasanya adalah Orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalalan pun aman serta keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.

Nah itu, jika telah memnuhi syarat;
  1. Sehat jasmani
  2. Punya perbekalan yang cukup selama menunaikan ibadah haji
  3. Punya ongkos pergi kesananya
  4. Negeri sedang aman
  5. Keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya
(point 1,4,5 lolos bagi para pemuda yang masih lajang dan kuat yang hidup di Indonesia tinggal 2 lagi nih)

Maka dari itu tidak alasan lagi untuk kita selain mempersiapkan diri kita untuk mampu, persiapkan. Saya pun malu hanya baru bisa nulis note ini belum bisa membuktikannya(insya Allah kurang dari 5 tahun saya bisa). Tergugah melihat emang beca yang punya cita-cita luhur untuk menunaikan ibadah haji beliau nabung tiap hari hingga cukup sampai 13 tahun lamanya! Betapa istiqamah dan kesungguhan yang luar biasa.



Tidak banyak yang ingin disampaikan, hanya ingin mengingatkan diri ini agar lebih bersemangat untuk pergi haji dan mengajak rekan-rekan yang belum menunaikan juga. Yu bareng-bareng. .


Labbaikallah humma labbaik,labbaik kalla syariikalakalabaik,innalhamda wanimataalak  walmulkalak syariikalak
Labbaikallah humma labbaik,labbaik kalla syariikalakalabaik,innalhamda wanimataalak  walmulkalak syariikalak































Tidak ada komentar:

Posting Komentar