Minggu, 25 Mei 2014

pemaknaan hijrah

Pertemuan kemarin mendapat ilmu mengenai makna hijrah. Hijrah sendiri setidanya memiliki 4 makna yaitu:
1. Hijrah meninggalkan sesuatu, menjauhi sesuatu, memandang sesuatu hal yang lalu.
“Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.(QS. 73:10)”
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Muhammad SAW supaya sabar serta menahan diri menghadapi orang-orang musyrik yang melontarkan kata-kata yang tidak senonoh terhadap dirinya dan Tuhannya, karena kesabaran membawa kepada tercapainya cita-cita. Dan supaya Muhammad SAW memutuskan pergaulan dengan orang-orang yang seperti itu dengan bijaksana tanpa melontarkan cercaan terhadap mereka. Dalam ayat lain yang bersamaan maksudnya, Allah berfirman:

“Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. “
(Q.S. Al-An'am: 68)

“Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. “
(Q.S. An Najm: 29)

“Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. “
(Q.S. An Nisa': 63)

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dimaksud), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.( Q.S An.Nisa:100)

Selain kisah-kisah diatas banyak kisah lain seperti kisah NAbi Luth, dan ashabul kahfi,namun pemaknaan diatas kita dapat mengambil hikmah bahwa jika kita pada saat ini berada dalam lingkungan yang buruk dan ketiada berdayaan kita untuk mengubahnya maka pergilah, dan pergilah dengan meninggalkan tempat yang lama dengan perkataan-perkataan yang baik. Meninggalkan lingkungan itu bukan hanya meningglakan tempat tinggal saja, tapi bisa jadi missal teman-teman yang buruk, organisasi yang buruk, tepat kerja yang buruk dan sebagainya.



2. Hijrah; penyucian diri, mensucikan diri, pembersihan diri
Ada kisah menarik dalam hal pemaknaan hijrah yang kedua ini. Kisah nya seperti berikut:
Dalam suatu kisah, ada seorang pendosa yang telah membunuh 99 orang, suatu ketika ia merasa ingin bertobat, tapi ia sendiri bingung apakah dosanya akan terampuni karena ia telah membunuh orang sebanyak 99. Suatu ketika, ia mendatangi seorang ahli ibadah, ia bertanya, “wahai ustadz, aku telah membunuh 99 orang, apakah dosaku bisa terampuni??” Maka sang ahli ibadah pun menjawab, “Ohh.. tidak bisa karena dosamu sudah teramat besar” Mendengar hal tersebut, pembunuh itu lantas membunuh sang ustadz dan genaplah ia telah membunuh 100 orang.(pelajaran tidak semua orang ahli ibadah mampu menjawab persoalan agama) Kemudian pada kejadian lain ia kembali menemui seorang ‘alim, sama seperti sebelumnya, ia bertanya, “Wahai ustadz, aku telah membunuh 100 orang, apakah dosaku bisa terampuni??” Maka sang ustadz menjawab, “Tentu, bertaubatlah dengan taubatan nashuha, taubat yang sebenar-benarnya, Maka Allah akan mengampuni mu. Saran saya pergilah dari tempat tinggalmu sekarang ke tempat yang belum engkau singgahi dan orang-orang yang belum engkau kenali”

Akhirnya pembunuh itu memutuskan pergi ke tempat sesuai arahan sang Ustadz untuk melakukan taubatan nashuha. Namun ternyata Allah memiliki rencana lain, masih dalam perjalanan, ternyata ajal telah lebih dahulu menjemputnya sehingga datanglah dua malaikat yakni malaikat Rahmat dan malaikat azab. Malaikat azab berkata, “ia adalah calon penghuni neraka”, namun malaikat rahmat menjawab, “Tidak!! Meskipun dalam hidupnya ia terus melakukan maksiat, namun dia mati dalam keadaan berniat untuk taubat, maka ia pantas masuk ke surga”. Akhirnya Allah menyuruh kedua malaikat tersebut untuk mengukur jarak keberadaan si pembunuh dengan tujuan dan jarak antara si pembunuh dengan rumah sang ustadz. Namun subhanallah, dengan rahmat Allah bumipun terlipat sehinggalah jarak pembunuh ke masjid lebih dekat dibanding jarak pembunuh dengan rumah sang ustadz.
Maka salah satu cara ingin membersihkan jiwa adalah dengan menghijrahkan diri dengan banyak bertaubat dan berkumpul dengan oran-orang yang shaleh

3. Pemaknaan hirah yang ketiga adalah berpindah diri untuk mengembangkan potensi diri, atau berpindah diri untuk mensyiarkan agama Allah.
Ada ungkapan dari Imam Asy-syafi’I yang baik kita simak:
Orang yang berakal dan beradab tidak pantas bermalas-malas,
Karenanya tinggalkanlah kampung halaman dan merantaulah di nigeri orang.

Pergilah maka akan kau temukan Orang seperti yang kau tinggalkan
Dan bersungguh-sungguhlah sebab kelezatan itu muncul setelah kesusahan.

Telah kuperhatikan bahwa air yang tidak mengalir itu akan merusak.
Jika ia mengalir maka ia akan jernih. Namun jika ia tidak mengalir maka ia akan keruh.

Singa pun akan menjadi buas apabila ia keluar dari sarangnya.
Panah juga tidak mengenai sasaran apabila tidak lepas dari busurnya.

Andaikan matahari itu berhenti dan tetap berada di porosnya.
Orang pun merasa bosan baik Arab maupun Asing.

Emas pun seperti debu bertebar di sela-sela tanah.
Dan cendana yang ditengah hutan sama seperti kayu bakar.

Apabila yang ini mau merantau akan mulia yang ia cari.
Apabila yang mau tinggalkan negerinya ia akan mulia bagaikan emas

Bagi saya pribadi tiga hal makna hijarah diatas sedang berlangsung, termasuk yang ketiga ini. Berpindah untuk mengembangkan diri itu perlu, terutama jika potensi kita telah dibatasi di area kerja kita(baca: resign). Mudah-mudahan setelah mengetahui ada anjuran tentang ini saya segerakan untuk itu. :)
Baik pemaknaan hijrah yang terakhir yang tidak dapat diulang dan tidak aka nada kejadian lagi adalah, hijrahnya zaman nabi, hijrah dari mekkah ke madinah , mekkah ke abasyah dan ditutup makna hijrah keempat ini dengan fathul mekkah.
BAik mudah-mudahan sedikit tulisan dari kajian majlis jejak nabi kemarin di pondok indah bisa bermanfaat

Salam penuh cinta
@andryanuar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar