"Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka."- HR.Muslim-
Rayakan cinta bangun keluarga ber
visi syurga, tema yang diangkat dalam mabit ini. Dengan pertimbangan target
peserta-dan tentu juga panitia- yang berusia sudah kategori baik menikah dan
pasangan muda yang baru menikah. Dari segi pemateri kami panitia ingin
mempunyai 2 tokoh muda dan yang lebih senior-enggan menyebut tua :) – agar dari
segi pembahasan bisa lebih berimbang, setelah berbagai pertimbangan kami jatuh
hati duet mas salim dan pak cah. Qadarullah keduanya bisa, bahagia kami bisa
turut mengundang salah satu pejuang terbaik di negeri ini, semoga Allah
memuliakan beliau.
Persiapan yang hanya 1.5 bulan
kurang, memaksa kami untuk lebih memaksimalkan ikhtiar, dengan tulusan niat
untuk Allah dengan memuliakan tamu yang akan hadir. Konten acara, sarana
perlengkapan mesjid hingga menjamu guru untuk bermalam di Jakarta. Sebagai
informasi tambahan dari pengurus mesjid daarut tauhiid, untuk agenda mabit
maksimal kapasitas mesjid hanya 500 orang, sehingga kami perlu update informasi
jamaah yang mendaftar dengan registrasi, sampai H-14 peserta yang mendaftar 175
orang, sehingga tempat masih dipastikan berada di rumah kami Mesjid Daarut
Tauhiid Jkt. Allah yang Maha bolak balik kan hati, di tanggal yang sama hampir
semua-dari penulis yang ketahui- seluruh wajihah islam di Jakarta mengadakan
acara yang sangat berkualitas! Jelang hari H, penulis dan panitia tak henti
istighfar dengan kekhwatiran tidak maskimalknya pelayanan terhadap tamu dan yang
mengisi bazzar. 14 februari 2015 jam 3 dini hari Jakarta gerimis, dengan –maaf-
yang dikhwatirkan tentang cuaca terjadi, karena renovasi mesjid belum tuntas,
sehingga air di lantai 3 dan shaf utama akan terganggu selain itu juga kondisi
peserta bazzar akan terjadi. Allah Maha Baik, gerimis berhenti jelang ashar hingga keesokan pagi cuaca terang, Alhamdulillah.
MEndekati waktu isya jamaah
mengantri di meja registrasi, yang ternyata update peserta H-1 hampir mendekati
kapasitas mabit 350 orang, dengan yang terdata di meja registrasi 850-an orang.
Semoga para tamu yang berdesakan tidak menjadi kecewa untuk menghadiri majlis
ilmu lagi, diwaktu yang bersamaan dua guru hadir di mesjid cipaku, saya antar
ke ruangan ‘Aa, untuk isitrahat sejenak dan bincang ringan sebelum mengisi
kajian. Ilmu menarik, oleh-oleh dari negeri teluk yang dibawa oleh Mas Salim. Saat berjumpa dengan Syaikh Dr. Yusuf Al
Qaradlawy hafizhahullah salah satu ‘alim paling faqih yang dimiliki ummat di
abad ini 88 tahun mengisi umurnya dengan ilmu, dakwah,dan perjuangan. Bagaimana
tidak saat di Mesir dulu beliau terasingkan hingga saat ini menjadi “tahanan negara”
Qatar, Qatar sebenarnya menjadi pelindung Syeikh Yusuf dengan melindunginya dai
ancaman lain, walau saat ini beliau dibatasi mengisi kajian, hanya 50 orang
saja jika mengisi kajian, dan diluar itu beliau hanya berdiam sendiri di
perpustakaan, tidak ada TV dan radio berita dari luar. Beginilah jalan cinta para
pejuang. Pesan singkat dari beliau, menitipkan salam untuk ummat di Indonesia, ummat
ini menunggu kebangkitan dari negeri timur yang akan membawa kejayaan bagi
islam. Tertegun saat Mas Salim bincang mengenai ini, langsung ngaca kedalam diri,
apa yang sperti ini yang ditunggu? Saat tak selalu jamaah dimesjid, tilawah
yang sering tak konsisten. Subhanallah. Bincang dengan MAs Salim cerita-caerita
akan saya sampaikan ditulisan berikutnya, saat membersamai beliau untukhadir di
kajian istiqlal, cerita tentang kerajaan jogja, dakwah nusantara, pangaran
dipenegoro, jogokariyan dan tentunya minta nasihat tentang “perjanjiang yang
agung”- u know what I mean J
-
Setelah isya, Mas Salim mengisi
kajian terlebih dahulu, lalu saya yang ditugasi untuk membersamai Pak CAh,beliau
orang hebat, dengan latar belakang beliau seorang lulusan farmasi beliau
menjadi salah satu mahasiswa lemhanas dari jalur sipil, aktif menulis buku
sudah sekitar 44 buku yang beliau tulis. ¾ dari buku beliau membahas tentang
haroki, perjuangan selama beliau berdakwah. Namun ada satu hal ketika beliau
memasuki dunia lemhanas, apa yang spesifik yang mereka-tni polri- belum mumpuni
masalah keilmuanya, dari sini saya terbesit tentang bincang keluarga yang
mungkin bahasan ini lebih universal tidak terbatas oleh jabatan dan latar
belakang. 45 menit banyak nasihat yang diberikan, dari mulai aktivitas politik
hingga wejangan perlu lebih dijaga interaksi ikhwan-dan akhwat di organisasi seperti
ini. Alhamdulillah.
Membersamai beliau, 6 jam dengan
aktivitas super padat, sampai di jemput dari hotel jam 3 subuh, namun beliau tetap
masih terlihat fresh ada salah satu hikmah yang saya bisa ambil yaitu spirit
jihad, jhad dengan jiwa, jihad keilmuan yang sungguh luar biasa, di usia beliau
yang masih muda, yang mampu meluangkan wkatu 3-4 jam untuk menulis, sedikit
catatan mengenai jihad ini. Smoga manfaat J
Spirit
Jihad adalah yg menghidupkan semangat ummat utk produktif & telah aktifkan urat-saraf pergerakan negeri
ini dari era kemerdekaan. Musti trus
dijaga positif. Jihadun nafsi --Jihad jiwa melawan 'diri sendiri'--
adalah diantara tema mendasar yg fundamental perlu digaungkan. Ibnul Qayyim
pernah ulas. Spirit Jihad jiwa yg dijelaskan Ibnul Qayyim satu kandungan
terpentingnya: Jihad utk belajar. Memacu putra-putri bangsa meningkatkan
kapasitasnya. Kemajuan zaman, bertambahnya sumberdaya bangsa, membutuhkan
orang2 berkapasitas yg memiliki visi etis keagamaan yg kuat. Negara tdk boleh
mencipta phobia thd pengajian, ta'lim, madrasah2, pesantren2. Stock ulama bagi
bangsa musti terus ada dng proporsi yg ideal. Para ulama justru perlu kian
didukung agar makna Jihad ttp terbingkai,semangat belajar ummat terus hidup dng
sikap jiwa yg bertanggung-jawab. Iman dan ilmu pengetahuan tidak memiliki batas
akhir. Semakin dalam menyelami, semakin sadar baru sedikit yg dimiliki. Jihad
jiwa dlm makna Jihad utk belajar adalah jalan menunaikan kewajiban sbg manusia.
Menuntut ilmu sepanjang hayat. Membaca hidup dng hati. Dlm Islam, 'ilmu adlh utk 'amal bukan 'ilmu utk
'ilmu itu sendiri. Bukan sekedar orientasi prestasi, dikenal, tapi ilmu yg
bertanggung-jawab. Mereka yg tidak 'sekedar' bkerja, bkeluarga, &
mnikmati kehidupn sendiri, tp bermurah hati berbagi dng lainnya akan Allah
apresiasi berlipat. Bagi orang2 yg berbagi ilmu/kelebihannya dng royal akan
Allah apresiasi dng harga yg mahal. Bagi orang2 yg terus brsabar selama
berkontribusi kebaikan, akan Allah anugerahkan keikhlasan ketika menghadapi
jenuh & kecewa yg dialaminya. kita tdk boleh alergi dng Jihad. Bangsa ini
justru butuh spirit Jihad- trutama jihad jiwa utk belajar, mengamalkan,
mengajarkan, & bersabar. Ibnul Qayim Al Jauziyah sebut jihad jiwa dlm arti
mengendalikan jiwa adalah makna terdalam Jihad, giat yg paling dibutuhkan
setiap muslim. jihad jiwa -pengendalian jiwa scr benar akan membenahi praktik
Jihad lainnya. Ini solusi mendasar dr praktik yg destruktif bagi kemanusiaan. jihad
jiwa menurut Ibnul Qayyim adalah Jihad melawan Jiwa/ kecenderungan hawa nafsu
sendiri -yg jd penghambat kita utk hidup positif. jihad jiwa adalah modal
kecerdasan spritual -kemampuan mengevaluasi diri thd kontribusi berfaedah
selama hidup yg dapat bernilai di akhirat. jihad jiwa yg benar akan membentuk
empat karakter positif: 1- pembelajar ilmu, 2- pengamal ilmu, 3- berbagi ilmu,
4- bersabar dlm amal.
Santri yang jahiil
@andryanuar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar