Senin, 23 Maret 2015

Pelita ilmu






"Barangsiapa yang mengajak kepada suatu petunjuk, maka dia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala-pahala mereka. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka dia memperoleh dosa semisal dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa-dosa mereka."- HR.Muslim-



Rayakan cinta bangun keluarga ber visi syurga, tema yang diangkat dalam mabit ini. Dengan pertimbangan target peserta-dan tentu juga panitia- yang berusia sudah kategori baik menikah dan pasangan muda yang baru menikah. Dari segi pemateri kami panitia ingin mempunyai 2 tokoh muda dan yang lebih senior-enggan menyebut tua :) – agar dari segi pembahasan bisa lebih berimbang, setelah berbagai pertimbangan kami jatuh hati duet mas salim dan pak cah. Qadarullah keduanya bisa, bahagia kami bisa turut mengundang salah satu pejuang terbaik di negeri ini, semoga Allah memuliakan beliau.
Persiapan yang hanya 1.5 bulan kurang, memaksa kami untuk lebih memaksimalkan ikhtiar, dengan tulusan niat untuk Allah dengan memuliakan tamu yang akan hadir. Konten acara, sarana perlengkapan mesjid hingga menjamu guru untuk bermalam di Jakarta. Sebagai informasi tambahan dari pengurus mesjid daarut tauhiid, untuk agenda mabit maksimal kapasitas mesjid hanya 500 orang, sehingga kami perlu update informasi jamaah yang mendaftar dengan registrasi, sampai H-14 peserta yang mendaftar 175 orang, sehingga tempat masih dipastikan berada di rumah kami Mesjid Daarut Tauhiid Jkt. Allah yang Maha bolak balik kan hati, di tanggal yang sama hampir semua-dari penulis yang ketahui- seluruh wajihah islam di Jakarta mengadakan acara yang sangat berkualitas! Jelang hari H, penulis dan panitia tak henti istighfar dengan kekhwatiran tidak maskimalknya pelayanan terhadap tamu dan yang mengisi bazzar. 14 februari 2015 jam 3 dini hari Jakarta gerimis, dengan –maaf- yang dikhwatirkan tentang cuaca terjadi, karena renovasi mesjid belum tuntas, sehingga air di lantai 3 dan shaf utama akan terganggu selain itu juga kondisi peserta bazzar akan terjadi. Allah Maha Baik, gerimis berhenti jelang ashar  hingga keesokan pagi cuaca terang, Alhamdulillah.


MEndekati waktu isya jamaah mengantri di meja registrasi, yang ternyata update peserta H-1 hampir mendekati kapasitas mabit 350 orang, dengan yang terdata di meja registrasi 850-an orang. Semoga para tamu yang berdesakan tidak menjadi kecewa untuk menghadiri majlis ilmu lagi, diwaktu yang bersamaan dua guru hadir di mesjid cipaku, saya antar ke ruangan ‘Aa, untuk isitrahat sejenak dan bincang ringan sebelum mengisi kajian. Ilmu menarik, oleh-oleh dari negeri teluk yang dibawa oleh Mas Salim.  Saat berjumpa dengan Syaikh Dr. Yusuf Al Qaradlawy hafizhahullah salah satu ‘alim paling faqih yang dimiliki ummat di abad ini 88 tahun mengisi umurnya dengan ilmu, dakwah,dan perjuangan. Bagaimana tidak saat di Mesir dulu beliau terasingkan hingga saat ini menjadi “tahanan negara” Qatar, Qatar sebenarnya menjadi pelindung Syeikh Yusuf dengan melindunginya dai ancaman lain, walau saat ini beliau dibatasi mengisi kajian, hanya 50 orang saja jika mengisi kajian, dan diluar itu beliau hanya berdiam sendiri di perpustakaan, tidak ada TV dan radio berita dari luar. Beginilah jalan cinta para pejuang. Pesan singkat dari beliau, menitipkan salam untuk ummat di Indonesia, ummat ini menunggu kebangkitan dari negeri timur yang akan membawa kejayaan bagi islam. Tertegun saat Mas Salim bincang mengenai ini, langsung ngaca kedalam diri, apa yang sperti ini yang ditunggu? Saat tak selalu jamaah dimesjid, tilawah yang sering tak konsisten. Subhanallah. Bincang dengan MAs Salim cerita-caerita akan saya sampaikan ditulisan berikutnya, saat membersamai beliau untukhadir di kajian istiqlal, cerita tentang kerajaan jogja, dakwah nusantara, pangaran dipenegoro, jogokariyan dan tentunya minta nasihat tentang “perjanjiang yang agung”- u know what I mean J -
Setelah isya, Mas Salim mengisi kajian terlebih dahulu, lalu saya yang ditugasi untuk membersamai Pak CAh,beliau orang hebat, dengan latar belakang beliau seorang lulusan farmasi beliau menjadi salah satu mahasiswa lemhanas dari jalur sipil, aktif menulis buku sudah sekitar 44 buku yang beliau tulis. ¾ dari buku beliau membahas tentang haroki, perjuangan selama beliau berdakwah. Namun ada satu hal ketika beliau memasuki dunia lemhanas, apa yang spesifik yang mereka-tni polri- belum mumpuni masalah keilmuanya, dari sini saya terbesit tentang bincang keluarga yang mungkin bahasan ini lebih universal tidak terbatas oleh jabatan dan latar belakang. 45 menit banyak nasihat yang diberikan, dari mulai aktivitas politik hingga wejangan perlu lebih dijaga interaksi ikhwan-dan akhwat di organisasi seperti ini. Alhamdulillah.
Membersamai beliau, 6 jam dengan aktivitas super padat, sampai di jemput dari hotel jam 3 subuh, namun beliau tetap masih terlihat fresh ada salah satu hikmah yang saya bisa ambil yaitu spirit jihad, jhad dengan jiwa, jihad keilmuan yang sungguh luar biasa, di usia beliau yang masih muda, yang mampu meluangkan wkatu 3-4 jam untuk menulis, sedikit catatan mengenai jihad ini. Smoga manfaat J
Spirit Jihad adalah yg menghidupkan semangat ummat utk produktif & telah aktifkan urat-saraf pergerakan negeri ini dari era kemerdekaan. Musti trus dijaga positif. Jihadun nafsi --Jihad jiwa melawan 'diri sendiri'-- adalah diantara tema mendasar yg fundamental perlu digaungkan. Ibnul Qayyim pernah ulas. Spirit Jihad jiwa yg dijelaskan Ibnul Qayyim satu kandungan terpentingnya: Jihad utk belajar. Memacu putra-putri bangsa meningkatkan kapasitasnya. Kemajuan zaman, bertambahnya sumberdaya bangsa, membutuhkan orang2 berkapasitas yg memiliki visi etis keagamaan yg kuat. Negara tdk boleh mencipta phobia thd pengajian, ta'lim, madrasah2, pesantren2. Stock ulama bagi bangsa musti terus ada dng proporsi yg ideal. Para ulama justru perlu kian didukung agar makna Jihad ttp terbingkai,semangat belajar ummat terus hidup dng sikap jiwa yg bertanggung-jawab. Iman dan ilmu pengetahuan tidak memiliki batas akhir. Semakin dalam menyelami, semakin sadar baru sedikit yg dimiliki. Jihad jiwa dlm makna Jihad utk belajar adalah jalan menunaikan kewajiban sbg manusia. Menuntut ilmu sepanjang hayat. Membaca hidup dng hati. Dlm Islam, 'ilmu adlh utk 'amal bukan 'ilmu utk 'ilmu itu sendiri. Bukan sekedar orientasi prestasi, dikenal, tapi ilmu yg bertanggung-jawab. Mereka yg tidak 'sekedar' bkerja, bkeluarga, & mnikmati kehidupn sendiri, tp bermurah hati berbagi dng lainnya akan Allah apresiasi berlipat. Bagi orang2 yg berbagi ilmu/kelebihannya dng royal akan Allah apresiasi dng harga yg mahal. Bagi orang2 yg terus brsabar selama berkontribusi kebaikan, akan Allah anugerahkan keikhlasan ketika menghadapi jenuh & kecewa yg dialaminya. kita tdk boleh alergi dng Jihad. Bangsa ini justru butuh spirit Jihad- trutama jihad jiwa utk belajar, mengamalkan, mengajarkan, & bersabar. Ibnul Qayim Al Jauziyah sebut jihad jiwa dlm arti mengendalikan jiwa adalah makna terdalam Jihad, giat yg paling dibutuhkan setiap muslim. jihad jiwa -pengendalian jiwa scr benar akan membenahi praktik Jihad lainnya. Ini solusi mendasar dr praktik yg destruktif bagi kemanusiaan. jihad jiwa menurut Ibnul Qayyim adalah Jihad melawan Jiwa/ kecenderungan hawa nafsu sendiri -yg jd penghambat kita utk hidup positif. jihad jiwa adalah modal kecerdasan spritual -kemampuan mengevaluasi diri thd kontribusi berfaedah selama hidup yg dapat bernilai di akhirat. jihad jiwa yg benar akan membentuk empat karakter positif: 1- pembelajar ilmu, 2- pengamal ilmu, 3- berbagi ilmu, 4- bersabar dlm amal.   

  Santri yang jahiil

@andryanuar






Tidak ada komentar:

Posting Komentar